Makalah Ilmu
Budaya Dasar
“Manusia dan
Budaya”
Umi Bilqis
Nabilah
56415982
1IA08
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Saya menyadari bahwa terlaksananya tugas ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada teman –teman dan berbagai pihak yang telah membantu dan membimbing saya dalam pembuatan makalah ini.
Saya sangat menyadari bahwa apa yang telah didapatkan dalam pembuatan makalah ini belumlah seberapa. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Diakhir kata saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri khususnya dan juga bagi semua orang yang membaca makalah ini, semoga membantu proses kelancaran belajar.
Bogor, 9 Maret 2016
Umi Bilqis Nabilah
Manusia dan Kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangta erat terkait satu sama lain. Kedua
hal tersebut merupakan dasar bagi pembahasan materi selanjutnya. Dalam uraian
ini kita akan mencoba membahas tentang pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan.
A. Manusia
Manusia
di alam ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi.
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh
keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo
economicus ( ilmu ekonomi ), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat
berdiri sendiri ( sosiologi ), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (
politik ), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus ( filsafat ) dan
lain sebagainya.
Dari
definisi-definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia
selain dapat dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan.
Tapi apa itu manusia sebenarnya ? .
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk
menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait,
yaitu :
a. Jasad yaitu badan kasar manusia yang nampak pada
luarnya, dapat diraba dan difoto dan menempati ruang dan waktu.
b. Hayat yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai
dengan gerak.
c. Ruh yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang
bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang
bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d. Nafs dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu
kesadaran tentang diri sendiri.
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga
unsur, yaitu :
a. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling
tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukan
ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingual
menentukan proses – proses ketidak sadaran.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang
pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian
“eksekutif” karna perannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran
sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Ego diatur oleh prinsip
realistas. Ego sadar akan tuntutan lingkungan luar dan mengatur tingkah laku
sehingga dorongan instingual Id dapat dipuaskan dengan cara ygn dapat diterima.
c. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling
akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego,
yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari
lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral
yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam
lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan
orang tua. Baik aspek negatif maupun
positif dan standar moral tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukan oleh
superego.
Dari
uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan
antara tindakan dan unsur-unsur manusia. Kesemua
unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
B. Hakekat Manusia
1. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu
kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat dan diraba dan
wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari
tubuh dankembali ke asalnya yaitu tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran.
2. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingan dengan
makhluk lainnya.
Kesempurnaannya
terletak di peradaban dan kebudayaan nya, karna manusia dilengkapi oleh
penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa
manusia. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu
perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan
jasmani melalui pancaindra,tingkatnya rendah
dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan
luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
-
Perasaan
intelektual yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
-
Perasaan etis yaitu
perasaan yang berkenaan dengan kebaikan
-
Perasaan estetis
yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan
-
Perasaan diri yaitu
perasaan yang berkenaan dengan harga diri karna ada manusia yang lebih dari nya
-
Perasaan sosial yaitu
perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat
-
Perasaan religus
yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama
3. makhluk bioktural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
Manusia
adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan
budayawi. Sebagai makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi
anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika,
biodemografi, evolusi biologisnya dan sebagainya. Sebagai makhluk budayawi
manusia dapat dipelajari dari segi-segi : kemasyarakatan, kekerabatan,
psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa dan sebagainya.
4. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan ( ekologi ),
mempunyai kualitas dan martabat karna kemampuan bekerja dan berkarya
Soren
Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang
manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah makhluk alamiah yang terikat
dengan lingkungannya ( ekologi ), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada
hukum alamiah pula. Manusia mempunyai tiga taraf yaitu estetis, etis dan
religius.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Francis
L. K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikkan dalam dirinya
keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan
kesusastraan cina klasik. Karya tulisnya berjudul Psychological Homeostatis
Cina Klasik.
Ilmu
psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep
individu itu mengambil tempat yang amat penting, biasanya menganalisis jiwa
manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu
sebagai analisis tersendiri.

Nomor 4
disebut kesadaran yang dinyatakan. Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia
mengandung pikiran-pikiran yang dinyatakan secara terbuka oleh si individu
kepada sesamanya yang mudah diterima dan dijawab oleh sesama.
Nomor 3
disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang atau
benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib yang
bisa dipakai sebagai tempat perlindungan dan tempat mencurahkan isi hati
apabila ia sedang terkena tekanan batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan
oleh masalah-masalah hidup yang menyulitkan. Orang tua, saudara kandung sahabat
karib merupakan penghuni penting daerah nomor 3.
Nomor 2
disebut lingkaran hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan
mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau
benda-benda itu bagi dirinya. Bagi seorang murid, guru berada didaerah
lingkungan 2 dari alam pikirannya. Bagi seorang pedagang, para pelanggan nya
ada di situ juga.
Nomor 1
disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa
manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada
dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai
arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
Nomor 0
disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan
anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan
nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan
tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia dan
ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh.
Menurut
Francis L. K Hsu, makhluk manusia masih memerlukan suatu daerah isi jiwa
tambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan rohanian yang bersifat fundamental
dalam hidup manusia. Derah isi jiwa tambahan terhadap lingkaran-lingkaran 7,
6,5 dan 4 yang menggambarkan kepribadian manusia tadi adalah daerah lingkaran
3. Usul Francis L. K. Hsu agar para ahli psikologi tidak hanya memeakai konsep
barat mengenai kepribadian itu.
D. Pengertian Kebudayaan
Pengertian
kebudayaan menyangkut bermacam-macam definisi yang telah dipikirkan oleh
sarjana-sarjaa bidang sosial budaya diseluruh dunia. Seperti dua orang
antropologi terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Broinslaw Malinowski
mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di
dalam masyarakat ditentukan adanaya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat
itu.
Kebudayaan
jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang
berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere
yang bererti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal atau budi manusia dengan
tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggal nya atau dapat pula diartikan
segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di
dalam lingkungannya.
Dibawah ini adalah definisi kebudayaan menurut pakar
dibidangnya :
1. Menurut E. B. Taylor : kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup
pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan
lain serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2. Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi : kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan
cipta masyarakat.
3. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana : kebudayaan
adalah manifestasi dari cara berpikir.
4. Menurut Koentjaraningrat : kebudayaan berarti
keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar
beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
Secara
praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama ( vital ).
E. Unsur – Unsur Kebudayaan
Terdapat
tujuh unsur kebudayaan universal yang terdapat pada karya C. Kluckhohn yang
berjudul Universal Categories of Culture, yaitu :
1. Sistem Religi ( Sistem Kepercayaan )
2. Sistem Organisasi kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem
ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
F. Wujud Kebudayaan
Menurut
dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
1. Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak
dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya atau
dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan
bersangkutan hidup. Kalau warga masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka dalam
tulisan, maka lokasi dari kebudayaan iseal sering berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penuis warga masyarakat yang bersangkutan.
2. Kompleks aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut
sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas
manusia-manusia yang berinteraksi.
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas
dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai
tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai
keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret bisa juga
disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang
bergerak.
Ketiga
wujud dari kebudayaan tadi dalam kenyataan kehidupan masyarakat tak terpisah
satu sama lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi arah
kepada tindakan-tindakan dan karya manusia.
G. Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan
sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam
karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua
kebudayaan di dunia, secarauniversal menyangkut lima masalah pokok kehidupan
manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia ( MH )
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara
ekstem. Ada yang berusaha untuk memendamkan hidup, ada pula yang dengan
pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal baik.
2. Hakekat Karya Manusia ( MK )
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya
ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan
kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya
lagi.
3. Hakekat waktu manusia ( WM )
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda-beda. Ada
yang berpandangan memetingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan
unutk masa kini atau masa yang akan datang.
4. Hakekat Alam Manusia ( MA )
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksplorasi
alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang
beranggapan manusia harus harmonis dengan lama dan manusia harus menyerah
kepada alam.
5. Hakekat Hubungan Manusia ( WN )
Dalam hal ini, ada yang mementingkan hubungan manusia
dengan manusia, baik secara horizontal maupun secara vertikal. Ada pula yang
berpandangan individualistis.
H. Perubahan Kebudayaan
Tidak
ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat
yang hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karna terjadi hubungan
antar kelompok manusia di dalam masyarakat.
Terjadinya
gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan
ksbudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat
mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur
hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih
cepat.
Perubahan
ini, selain karna jumlah penduduk dan kompsisinya, juga karna adanya difusi
kebudayaan, penemuan-penemua baru, khususnya teknologi dan inovasi.
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Dalam sosiologi
manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun
keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan dan setelah keudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup
manusia agar sesuai dengannya. Tampk bahwa keduanya akhirnya merupakan satu
kesatuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar