ILMU SOSIAL DASAR
KEMISKINAN
SUB TEMA : TEGAKKAN KEDAULATAN EKONOMI INDONESIA
UMI BILQIS NABILAH
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar.
Saya menyadari bahwa terlaksananya tugas ini berkat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada teman –teman dan berbagai pihak yang telah membantu dan membimbing saya
dalam pembuatan makalah ini.
Saya sangat menyadari bahwa apa yang telah didapatkan
dalam pembuatan makalah ini belumlah seberapa. Saya menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Diakhir kata saya berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi saya sendiri khususnya dan juga bagi semua orang yang membaca
makalah ini, semoga membantu proses kelancaran belajar.
Bogor,
9 Januari 2016
Umi Bilqis Nabilah
DAFTAR
ISI
1. Pendahuluan........................................................................... 3
1.1 Latar
Belakang................................................................. 3
1.2 Tujuan
Makalah............................................................... 5
1.3 Manfaat
Makalah............................................................. 5
2. Rumusan
Permasalahan......................................................... 6
2.1 Identifikasi
Masalah......................................................... 6
2.2 Pembatasan
Masalah....................................................... 7
3. Pembahasan........................................................................... 8
4. Penutup.................................................................................. 10
4.1 Kesimpulan...................................................................... 10
4.2 Saran................................................................................ 10
Daftar
Pustaka................................................................................... 11
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Kemiskinan yang menjadi tema makalah ini
mempunyai cakupan yang sangat luas untuk dibahas. Pada kali ini saya memilih
sub tema “ Tegakkan Kedaulatan Ekonomi Indonesia“. Indonesia adalah negara yang besar, dengan
ribuan pulau yang disertai kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia
yang melimpah seharusnya Indonesia bisa menjadi negara makmur. Tapi fakta di
lapangan mengatakan bahwa banyak rakyat Indonesia hidup di bawah garis
kemiskinan.
“Visi
Indonesia 2014 adalah terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan
berkeadilan.”-(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(2010-2014). Ke
manakah arah pembangunan Indonesia sejahtera, apakah dengan menjadikan Indonesia
negara agraris,negara industri, atau negara yang kuat di perdagangan?
Ketidakjelasan arah kebijakan seperti itulah yang menimbulkan ketidaksatuan
langkah antarlembaga pemerintahan dan menghabiskan banyak anggaran. Rakyat yang
kemudian menanggung akibatnya, lambat sejahtera.
Persoalan ekonomi terjadi hampir di
setiap sektor akibat lembaga pemerintah yang berjalan sendiri-sendiri. Sektor
perekonomian dituntut terus bertumbuh, tetapi sektor pangan dan energi
tertinggal.
A. Kemiskinan
Bank
Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dengan pendapatan dibawah USD
$1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dengan batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengonsumsi
kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari
$2/hari." Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan
ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.Melihat pada
periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis
kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga
mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Sedangkan secara umum kemiskinan diartikan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup pokok atau dasar. Mereka yang dikatakan berada di garis
kemiskinan adalah apabila tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
pokok.
Istilah
Kemiskinan selalu melekat dan begitu popular dalam masyarakat yang sedang
berkembang. Istilah itu sangat mudah diucapkan tetapi begitu mudah untuk
menentukan yang miskin itu yang
bagaimana siapa yang tergolong penduduk miskin. Untuk memberi pemahaman
konseptual, akan dikemukan dua
pengertian kemiskinan, yaitu:
1. Secara
kualitatif, definisi kemiskinan adalah suatu kondisi yang didalamnya hidup
manusia tidak layak sebagai manusia, dan
2. Secara kuantitatif, kemiskinan adalah suatu
keadaan dimana hidup manusia serba kekurangan, atau dengan bahasa yang tidak
lazim “tidak berharta benda” (Mardimin,
1996:20)
B. Jenis-Jenis
Kemiskinan
Dalam
membicarakan masalah kemiskinan, kita akan menemui beberapa jenis-jenis
kemiskinan yaitu:
1. Kemiskinan
absolut. Seseorang dapat dikatakan miskin jika tidak mampu memenuhi kebutuhan
minimum hidupnya untuk memelihara fisiknya agar dapat bekerja penuh dan
efisien,
2. Kemiskinan relatif . Kemiskinan relatif muncul
jika kondisi seseorang atau sekelompok orang dibandingkan dengan kondisi orang
lain dalam suatu daerah,
3. Kemiskinan Struktural. Kemiskinan struktural lebih menuju kepada
orang atau sekelompok orang yang tetap miskin atau menjadi miskin karena
struktur masyarakatnya yang timpang, yang tidak menguntungkan bagi golongan
yang lemah,
4. Kemiskinan
Situsional atau kemiskinan natural. Kemiskinan situsional terjadi di
daerah-daerah yang kurang menguntungkan dan oleh karenanya menjadi miskin.
5. Kemiskinan
kultural. Kemiskinan penduduk terjadi karena kultur atau budaya masyarakatnya
yang sudah turun temurun yang membuat mereka menjadi miskin (Mardimin, 1996:24).
C. Penyebab
kemiskinan
Kemiskinan
banyak dihubungkan dengan:
1. penyebab
individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari
perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku dan
pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.
2. penyebab
keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab
keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan
pemasukan keuangan keluarga.
3. penyebab
sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan
sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau
keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
4. penyebab
agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk
perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain lainnya adalah
gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain. Contoh lainnya
adalah perbudakan.
5. penyebab
struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari
struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa
kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di
Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan
masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak
sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis
kemiskinan.
1.2
Tujuan Makalah
1. Untuk
mengetahui pengartian dari kemiskinan
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis kemiskinan
3. Untuk
mengetahui penyebab kemiskinan
4. Untuk
mengetahui persoalan mendasar dalam bidang ekonomi
5. Untuk
mengetahui proses mengatasi kemiskinan
6. Untuk
mengetahui cara menegakkan kedaulatan ekonomi di Indonesia
1.3
Manfaat Makalah
1. Manfaat
bagi penulis
Dengan adanya makalah ini, dapat
memberikan pengetahuan dan wawasan tambahan bagi penulis serta dapat memahami
proses menegakkan kedaulatan ekonomi di Indonesia.
2. Manfaat
bagi pembaca
Bagi pembaca semoga makalah ini
dapat menambah wawasan dan pengetahuan dan wawasan tentang Menegakkan
Kedaulatan Ekonomi Indonesia.
2.Rumusan
Permasalahan
2.1 Identifikasi masalah
Persoalan
mendasar bidang ekonomi
1.
Anggaran
-Alokasi
anggaran tidak berdasarkan prioritas
-
Ruang fiskal sempit, stimulus perekonomian lemah
2. Penegakkan Hukum/Regulasi
-
Pungutan liar
-Suap
dalam perizinan/tender
-Mafia
anggaran/impor
-Kebijakan
yang tumpang tindih
-Lemahnya
perlindungan terhadap petani
3.
Kordinasi
- Koordinasi buruk antar-mata rantai pasokan bidang
industri
- Koordinasi buruk lembaga-lembaga yang terkait kemitraan antar pemerintah dan swasta
-
Biaya logistik tinggi
4. Sumber Daya Alam (SDA)
- Ekspor SDA tanpa nilai tambah
-
Impor bahan baku tinggi
- Kerusakan lingkungan akibat kegiatan ekonomi
- Pengelolaan kekayaan alam yang buruk dalam menyediakan
pasokan
5.
Sumber Daya Manusia (SDM)/Kependudukan
-
Pertumbuhan penduduk masih tinggi
-
Persebaran penduduk tidak merata
-
Kualitas pendidikan masih rendah
-
Produktivitas SDM rendah
-
Tidak sinkronnya pendidikan dengan
keahlian dan kebutuhan pasar tenaga kerja
-
Struktur piramida pertanian terbalik,
usia petani menua
6.
Infrastruktur
-
Investasi infrastruktur belum progresif
-
Kebutuhan infrastruktur dengan kebutuhan
industri belum selaras
-
Pembebasan lahan terganjal demokrasi
-
Tidak ada prioritas jenis transportasi
untuk kegiatan industri.
2.
2
Rumusan Masalah
1. Apa
penyebab dasar terjadinya kemiskinan di Indonesia?
2. Bagimana
peran pemerintah dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia?
3. Bagaimana
cara mengatasi kemiskinan di Indonesia?
3.Pembahasan
Penyelesaian persoalan
ekonomi di Indonesia menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah sekarang. Namun rakyat tetap berharap janji kesejahteraan
diutamakan.
APBN selalu didesain
defisit yang berpijak diatas tak optimalnya penerimaan dan inefisiensi belanja.
Upaya menyelamatkan uang negara yang gencar dilakukan Komisi Pemberantasan
Korupsi bukan cara penyelamatan penerimaan negara. Yang tak kalah penting
adalah meningkatkan potensi penerimaan negara dari sumber-sumber kekayaan alam,
seperti minyak dan gas bumi, barang tambang dan mineral, perkebunan, perikanan,
serta kehutanan.
Bersamaaan itu juga
kita frustasi dengan krisis BBM bersubsidi dan kemacetan yang parah di
kota-kota besar. Kebijakan impor menjadi
kebijakan instan untuk keluar dari pasokan komoditas apapun. Krisis
pasokan bisa diatasi, tetapi ketidak mampuan pemerintah semakin terlihat.
Yang terjadi selama
satu dekade terkahir dalah eksploitasi sumber daya alam hingga menimbulkan
kerusakan lingkungan dan bencana alam. Cadangan kekayaan alam dikuras tanpa
memikirka generasi mendatang. Contoh paling nyata masalah ini adalah
penambangan batubara, timah, atau emas.
Dengan kekayaan alam
melimpah, baik di darat maupun laut, kita tidak sepenuhnya mampu mengelola
untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Kekayaan alam belum optimal
dikembangkan untuk menjadi input bagi
kegiatan industri domestik sehinggga tidak memberikan nilai tambah bagi
perekonomian. Ironisnya, input industri domestik lebih banyak menggunakan bahan
baku impor.
Transformasi struktural
yang selama ini dijalankan dianggap gagal karena yang terjadi adalah “Lompatan”
dari mengandalkan sektor pertanian le industri ke jasa. Ketika kita belum
matang sebagai negara produsen, kita sudah melompat ke era sektor jasa. Periode
pertanian yang kuat pada awal Orde Baru tiba-tiba melompat ke booming industri
yang tidak berabasiskan pertanian (agroindustri). Akibatnya industri segera
memasuki siklus periode hidup senja kala. Negeri ini pun segera menjadi negara
pengimpor untuk kebutuhan dasar, seperti pangan dan energi.
Dalam perencanaan suatu
kebijakan, komunikasi dan koordinasi memang menjadi problem. Banyak kebijakan
yang tidak jalan karena perncanaan yang sudah disiapkan pemerintah kadang bisa
dibelokkan operator atau pelaku bisnis. Terjadi pelemahan peran negara karena
kepentingan pemburu rente. Persengkokolan antar swasta dan pemerintah atau
politisi sudah dimulai sejak penyusunan anggaran. Marak terjadi kasus suap.
Unuk menyebutkan contoh, dalam kasus pembebasan lahan.
Salah satu aspek
mendasar kemiskinan di Indonesia adalah kemiskinan. Jumlah penduduk di
Indonesia adalah yang terbesar ke-4 di dunia setelah China,India dan Amerika.
Jumlah penduduk akan selalu bertambah. Kuantitas penduduk, dari segi jumlah,
struktur, dan persebaran, akan berdampak terhadap kondisi sosial, ekonomi,
keamanan, politik, budaya, lingkungan, dan sebagiannya. Jumlah dan struktur
penduduk menentukan kebutuhan akan pangan, energi, transportasi, sandang serta
perumahan. Estimasi salah mengenai penduduk akan mengakibatkan lahirnya
kebijakan dan penanganan yang salah.
Oleh karena itu masalah
kependudukan tidak bisa diabaikan. Jika persoalan mendasar bangsa ini tidak
segera diatasi, terutama pembangunan ekonomi yang tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 tidak akan terwujud.
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Kemajuan suatu bangsa
diukur dari kesejahteraan penduduk. Akan tetapi, banyaknya persoalan membuat
kinerja pemerintah tidak maju-maju. Kesejahteraan sulit merata.
Kehidupan masyarakat
akan jauh dari sejahtera dan berkeadilan, termasuk akibat bagi pemerintah
sebagai regulator. Pemerintah akan sulit mendapatkan kepercayaan pihak swasta
dan internasional untuk mengembangkan perekonomian karena dianggap tidak
memiliki kapabilitas dan daya saing.
Karena itu dibutuhkan
kepemimpinan yang revolusioner untuk memutuskan mana arah bangsa yang menjadi
prioritas.
4.2Saran
Sebaiknya pemerintah lebih memanfaatkan SDA dan SDM
yang ada di Indonesia. Jajaran pemerintah seharusnya mulai berubah dari tingkat
rendah sampai tingkat tinggi. Pejabat kita terlalu mudah tergiur dengan uang.
Kita harus merubah slogan kita menjadi “KERJA,KERJA DAN KERJA!” seperti yang
dicanangkan oleh bapak Presiden. Mungkin ini akan memakan durasi yang lebih
lama, tapi kalau kita mendapatkan hasil yang lebih baik, mengapa tidak? .
Tidak ada salahnya jika
Mahasiswa seperti kita berpartisipasi dalam menegakkan kedaulatan ekonomi di
Indonesia salah satunya kemiskinan dengan cara membuat Usaha Ekonomi Kreatif
sehingga membuka banyak lapangan pekerjaan.
ORANG
TUA BAHAGIA BERANI MANDIRI SEJAK MUDA!!
DAFTAR
PUSTAKA
Litbang “KOMPAS”/GIE/ARM, diolah dari diskusi
kelompok terfokus yang diselenggarakan “Kompas” pada 3 Juni 2014
Rubrik “Tegakkan Kedaulatan Indonesia” dalam kolom
Politik & Hukum yang dimuat dalam koran KOMPAS PADA TANGGAL 30 Agustus 2014
http://www.landasanteori.com/2015/08/pengertian-kemiskinan-jenis-faktor.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar