Kamis, 14 Januari 2016









ILMU SOSIAL DASAR

KEMISKINAN
SUB TEMA : TEGAKKAN KEDAULATAN EKONOMI INDONESIA





                                                                                                           UMI BILQIS NABILAH

                                                                                            1IA08

                                                                                           NPM : 56415982





KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Saya menyadari bahwa terlaksananya tugas ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada teman –teman dan berbagai pihak yang telah membantu dan membimbing saya dalam pembuatan makalah ini.
Saya sangat menyadari bahwa apa yang telah didapatkan dalam pembuatan makalah ini belumlah seberapa. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Diakhir kata saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri khususnya dan juga bagi semua orang yang membaca makalah ini, semoga membantu proses kelancaran belajar.



                                                                                           Bogor, 9 Januari 2016

                                                                                           Umi Bilqis Nabilah













DAFTAR ISI

1.                             Pendahuluan...........................................................................             3
1.1  Latar Belakang.................................................................             3
1.2  Tujuan Makalah...............................................................             5
1.3  Manfaat Makalah.............................................................             5
2.                              Rumusan Permasalahan.........................................................             6
2.1  Identifikasi Masalah.........................................................             6
2.2  Pembatasan Masalah.......................................................              7
3.                             Pembahasan...........................................................................              8
4.                             Penutup..................................................................................             10
4.1  Kesimpulan......................................................................             10
4.2  Saran................................................................................             10
Daftar Pustaka...................................................................................             11




















Pendahuluan

1.1            Latar Belakang

Kemiskinan yang menjadi tema makalah ini mempunyai cakupan yang sangat luas untuk dibahas. Pada kali ini saya memilih sub tema “ Tegakkan Kedaulatan Ekonomi Indonesia“.  Indonesia adalah negara yang besar, dengan ribuan pulau yang disertai kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah seharusnya Indonesia bisa menjadi negara makmur. Tapi fakta di lapangan mengatakan bahwa banyak rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan.
      “Visi Indonesia 2014 adalah terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan.”-(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(2010-2014). Ke manakah arah pembangunan Indonesia sejahtera, apakah dengan menjadikan Indonesia negara agraris,negara industri, atau negara yang kuat di perdagangan? Ketidakjelasan arah kebijakan seperti itulah yang menimbulkan ketidaksatuan langkah antarlembaga pemerintahan dan menghabiskan banyak anggaran. Rakyat yang kemudian menanggung akibatnya, lambat sejahtera.
Persoalan ekonomi terjadi hampir di setiap sektor akibat lembaga pemerintah yang berjalan sendiri-sendiri. Sektor perekonomian dituntut terus bertumbuh, tetapi sektor pangan dan energi tertinggal.

      A.    Kemiskinan
Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dengan pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dengan batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari." Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Sedangkan secara umum kemiskinan diartikan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok atau dasar. Mereka yang dikatakan berada di garis kemiskinan adalah apabila tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.           
Istilah Kemiskinan selalu melekat dan begitu popular dalam masyarakat yang sedang berkembang. Istilah itu sangat mudah diucapkan tetapi begitu mudah untuk menentukan yang miskin itu  yang bagaimana siapa yang tergolong penduduk miskin. Untuk memberi pemahaman konseptual,  akan dikemukan dua pengertian kemiskinan, yaitu:
1.      Secara kualitatif, definisi kemiskinan adalah suatu kondisi yang didalamnya hidup manusia tidak layak sebagai manusia, dan 
2.       Secara kuantitatif, kemiskinan adalah suatu keadaan dimana hidup manusia serba kekurangan, atau dengan bahasa yang tidak lazim “tidak berharta benda”   (Mardimin, 1996:20)

    B. Jenis-Jenis Kemiskinan 

Dalam membicarakan masalah kemiskinan, kita akan menemui beberapa jenis-jenis kemiskinan yaitu:

1.      Kemiskinan absolut. Seseorang dapat dikatakan miskin jika tidak mampu memenuhi kebutuhan minimum hidupnya untuk memelihara fisiknya agar dapat bekerja penuh dan efisien,
2.       Kemiskinan relatif . Kemiskinan relatif muncul jika kondisi seseorang atau sekelompok orang dibandingkan dengan kondisi orang lain dalam suatu daerah, 
3.       Kemiskinan Struktural.    Kemiskinan struktural lebih menuju kepada orang atau sekelompok orang yang tetap miskin atau menjadi miskin karena struktur masyarakatnya yang timpang, yang tidak menguntungkan bagi golongan yang lemah,
4.      Kemiskinan Situsional atau kemiskinan natural. Kemiskinan situsional terjadi di daerah-daerah yang kurang menguntungkan dan oleh karenanya menjadi miskin. 
5.      Kemiskinan kultural. Kemiskinan penduduk terjadi karena kultur atau budaya masyarakatnya yang sudah turun temurun yang membuat mereka menjadi miskin  (Mardimin, 1996:24).  

C.     Penyebab kemiskinan

Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:

1.      penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.
2.      penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
3.      penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
4.      penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.
5.      penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.

Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.



1.2             Tujuan Makalah

1.      Untuk mengetahui pengartian dari kemiskinan
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis kemiskinan
3.      Untuk mengetahui penyebab kemiskinan
4.      Untuk mengetahui persoalan mendasar dalam bidang ekonomi
5.      Untuk mengetahui proses mengatasi kemiskinan
            6.      Untuk mengetahui cara menegakkan kedaulatan ekonomi di Indonesia


1.3             Manfaat Makalah

1.      Manfaat bagi penulis
Dengan adanya makalah ini, dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tambahan bagi penulis serta dapat memahami proses menegakkan kedaulatan ekonomi di Indonesia.
2.      Manfaat bagi pembaca
Bagi pembaca semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dan wawasan tentang Menegakkan Kedaulatan Ekonomi Indonesia.








2.Rumusan Permasalahan

2.1  Identifikasi masalah

Persoalan mendasar bidang ekonomi
            1.      Anggaran
-Alokasi anggaran tidak berdasarkan prioritas
- Ruang fiskal sempit, stimulus perekonomian lemah
      2. Penegakkan Hukum/Regulasi
- Pungutan liar
-Suap dalam perizinan/tender
-Mafia anggaran/impor
-Kebijakan yang tumpang tindih
-Lemahnya perlindungan terhadap petani
     3. Kordinasi
            - Koordinasi buruk antar-mata rantai pasokan bidang industri
- Koordinasi buruk lembaga-lembaga yang terkait kemitraan antar pemerintah dan             swasta
- Biaya logistik tinggi
    4. Sumber Daya Alam (SDA)
            - Ekspor SDA tanpa nilai tambah
            - Impor bahan baku tinggi
            - Kerusakan lingkungan akibat kegiatan ekonomi
            - Pengelolaan kekayaan alam yang buruk dalam menyediakan
            pasokan
          5.      Sumber Daya Manusia (SDM)/Kependudukan
-          Pertumbuhan penduduk masih tinggi
-          Persebaran penduduk tidak merata
-          Kualitas pendidikan masih rendah
-          Produktivitas SDM rendah
-          Tidak sinkronnya pendidikan dengan keahlian dan kebutuhan pasar tenaga kerja
-          Struktur piramida pertanian terbalik, usia petani menua
          6.      Infrastruktur
-          Investasi infrastruktur belum progresif
-          Kebutuhan infrastruktur dengan kebutuhan industri belum selaras
-          Pembebasan lahan terganjal demokrasi
-         Tidak ada prioritas jenis transportasi untuk kegiatan industri.



2.     2 Rumusan Masalah

1.     Apa penyebab dasar terjadinya kemiskinan di Indonesia?

2.     Bagimana peran pemerintah dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia?

3.     Bagaimana cara mengatasi kemiskinan di Indonesia?























3.Pembahasan

Penyelesaian persoalan ekonomi di Indonesia menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah sekarang.  Namun rakyat tetap berharap janji kesejahteraan diutamakan.
APBN selalu didesain defisit yang berpijak diatas tak optimalnya penerimaan dan inefisiensi belanja. Upaya menyelamatkan uang negara yang gencar dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi bukan cara penyelamatan penerimaan negara. Yang tak kalah penting adalah meningkatkan potensi penerimaan negara dari sumber-sumber kekayaan alam, seperti minyak dan gas bumi, barang tambang dan mineral, perkebunan, perikanan, serta kehutanan.
Bersamaaan itu juga kita frustasi dengan krisis BBM bersubsidi dan kemacetan yang parah di kota-kota besar. Kebijakan impor menjadi  kebijakan instan untuk keluar dari pasokan komoditas apapun. Krisis pasokan bisa diatasi, tetapi ketidak mampuan pemerintah semakin terlihat.
Yang terjadi selama satu dekade terkahir dalah eksploitasi sumber daya alam hingga menimbulkan kerusakan lingkungan dan bencana alam. Cadangan kekayaan alam dikuras tanpa memikirka generasi mendatang. Contoh paling nyata masalah ini adalah penambangan batubara, timah, atau emas.
Dengan kekayaan alam melimpah, baik di darat maupun laut, kita tidak sepenuhnya mampu mengelola untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Kekayaan alam belum optimal dikembangkan untuk menjadi input  bagi kegiatan industri domestik sehinggga tidak memberikan nilai tambah bagi perekonomian. Ironisnya, input industri domestik lebih banyak menggunakan bahan baku impor.
Transformasi struktural yang selama ini dijalankan dianggap gagal karena yang terjadi adalah “Lompatan” dari mengandalkan sektor pertanian le industri ke jasa. Ketika kita belum matang sebagai negara produsen, kita sudah melompat ke era sektor jasa. Periode pertanian yang kuat pada awal Orde Baru tiba-tiba melompat ke booming industri yang tidak berabasiskan pertanian (agroindustri). Akibatnya industri segera memasuki siklus periode hidup senja kala. Negeri ini pun segera menjadi negara pengimpor untuk kebutuhan dasar, seperti pangan dan energi.
Dalam perencanaan suatu kebijakan, komunikasi dan koordinasi memang menjadi problem. Banyak kebijakan yang tidak jalan karena perncanaan yang sudah disiapkan pemerintah kadang bisa dibelokkan operator atau pelaku bisnis. Terjadi pelemahan peran negara karena kepentingan pemburu rente. Persengkokolan antar swasta dan pemerintah atau politisi sudah dimulai sejak penyusunan anggaran. Marak terjadi kasus suap. Unuk menyebutkan contoh, dalam kasus pembebasan lahan.
Salah satu aspek mendasar kemiskinan di Indonesia adalah kemiskinan. Jumlah penduduk di Indonesia adalah yang terbesar ke-4 di dunia setelah China,India dan Amerika. Jumlah penduduk akan selalu bertambah. Kuantitas penduduk, dari segi jumlah, struktur, dan persebaran, akan berdampak terhadap kondisi sosial, ekonomi, keamanan, politik, budaya, lingkungan, dan sebagiannya. Jumlah dan struktur penduduk menentukan kebutuhan akan pangan, energi, transportasi, sandang serta perumahan. Estimasi salah mengenai penduduk akan mengakibatkan lahirnya kebijakan dan penanganan yang salah.
Oleh karena itu masalah kependudukan tidak bisa diabaikan. Jika persoalan mendasar bangsa ini tidak segera diatasi, terutama pembangunan ekonomi yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 tidak akan terwujud.




           







           














PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kemajuan suatu bangsa diukur dari kesejahteraan penduduk. Akan tetapi, banyaknya persoalan membuat kinerja pemerintah tidak maju-maju. Kesejahteraan sulit merata.
Kehidupan masyarakat akan jauh dari sejahtera dan berkeadilan, termasuk akibat bagi pemerintah sebagai regulator. Pemerintah akan sulit mendapatkan kepercayaan pihak swasta dan internasional untuk mengembangkan perekonomian karena dianggap tidak memiliki kapabilitas dan daya saing.
Karena itu dibutuhkan kepemimpinan yang revolusioner untuk memutuskan mana arah bangsa yang menjadi prioritas.


4.2Saran
         
Sebaiknya pemerintah lebih memanfaatkan SDA dan SDM yang ada di Indonesia. Jajaran pemerintah seharusnya mulai berubah dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Pejabat kita terlalu mudah tergiur dengan uang. Kita harus merubah slogan kita menjadi “KERJA,KERJA DAN KERJA!” seperti yang dicanangkan oleh bapak Presiden. Mungkin ini akan memakan durasi yang lebih lama, tapi kalau kita mendapatkan hasil yang lebih baik, mengapa tidak? .
Tidak ada salahnya jika Mahasiswa seperti kita berpartisipasi dalam menegakkan kedaulatan ekonomi di Indonesia salah satunya kemiskinan dengan cara membuat Usaha Ekonomi Kreatif sehingga membuka banyak lapangan pekerjaan.
  
ORANG TUA BAHAGIA BERANI MANDIRI SEJAK MUDA!!






                                           DAFTAR PUSTAKA


Litbang “KOMPAS”/GIE/ARM, diolah dari diskusi kelompok terfokus yang diselenggarakan “Kompas” pada 3 Juni 2014
Rubrik “Tegakkan Kedaulatan Indonesia” dalam kolom Politik & Hukum yang dimuat dalam koran KOMPAS PADA TANGGAL 30 Agustus 2014
http://www.landasanteori.com/2015/08/pengertian-kemiskinan-jenis-faktor.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan