Jumat, 15 Juli 2016

Manusia dan Tanggung Jawab



                







      

           
                  Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah , keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, mananggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
                Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan akan kesadaran dan kewajibannya.
                Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsfan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya ke pihak lain. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia pasti dibebani tanggung jawab.
                Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain.

                  Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya).

            
  

       

        Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi alam. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :


                 (a)    Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran etiap orang untuk memenuhi kewajibannnya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri.

(b)     Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga adalah masyarakat kecil. Tiap anggota kelurga wajjib bertanggung jawab terhadap keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama keluarga.

(c). Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk social. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain.

(d).  Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi , bahwa tiapa manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terkait norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab terhadap negara.

(e).  Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap tuhan.

Senin, 04 Juli 2016

Manusia dan Pandangan Hidup


   
                







           

          
               Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbanagan yang dijadikan pedooman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
            Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji pemikirannya.
            Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
(B)  Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan  norma yang terdapat pada negara tersebut.
(C)  Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.

Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi,  maka pandangan hidup itu disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan.



      




 Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain : cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan  tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi,maka cita-cita tersebut disebut angan-angan. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan hal itu bergantung tiga factor. Pertama, manusianya memiliki cita-cita; kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; ketiga, seberapa tinggikah cita-cita yang ingin dicapai.
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan kualitas manusianya. Cara keras dalam menggapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang bila berhasil akan menjadikan dirinya puas.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita. Suatu cita-cita tidak hanya dimilika oleh individu, masyarakat dan bangsapun memiliki cita-cita juga. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa.



      



Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnyasama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik,makhluk bermoral. Manusia adalah pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur itu terpisah bila manusia meninggal.
Manusia merupakan mahluk social: manusia hidup bermasyarakat , manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesame anggota masyarakat. Manusia sebagai mahluk Tuhan, diciptakan Tuhan dan dapat berkembang karena Tuhan.
      Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai mahlluk Tuhan.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati.Suara hati selalu memilih yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat baik bagi dirinya.
Karena merupakan anggota masyarakat, ,maka seseorang juga terikat dengan suara masyarakat. Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada hakekatnya adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi dalam masyarakat itu. Sesuatu yang baik bagi masyarakat, berarti baik bagi masyarakat.
Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suatu hati sendiri. Sebagai mahluk Tuhan, manusa pun harus mendengarkan suara hati Tuhan.
Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita,  suarahati masyarakat dan hukum Tuhan.
Baik-buruk, kebajikan dan ketidakbijakan menimbulkan daya kreatifitas bagi seniman. Namun ada pula kebajikan yang semu, yaiyu kejahatan yang terselubung kebajikan. Kebajikan mansusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap  orang ada tiga hal. Pertama factor pembawaan (hereditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Pembawaan merupakan hal yang diturunkan atau dipusakai oleh orang tua.
Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environment). Lingkungan yang membentuk seseorang merupakan alam kedua setelah anak lahir (masa pembentukan seseorang waktu masih dalam kandungan merupakan alam pertama) Lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Faktor ketiga yang membentuk tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah diperoleh. Baik pengalaman pahit yang sifatnya negative, maupun pengalaman manis yang sifatnya positif.


      



Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua duanya. Kerja kera pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras.
Untuk bekerja keras dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dengan manusia lainnya. Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara sesame manusia , maka ketidakmampuan atau kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama.
Dalam negara yang menganut ideology liberalism, kesadaran individu yang lebih berperann untuk membantu individu lain yang kurang/tidak mampu bekerja keras memperoleh penghasilan layak.
Sebaliknya, dalam negara yang menganut ideology komunis, negara yang lebih berperan mengatur mengatur usaha/perjuangan warga negara. Setiap warga negara harus patuh dan tunduk pada ketentuan yang ditetapkan negara, bahkan dengan paksaan dan kekerasan.
   

     


     Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.  Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat , yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.

(a)   Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.  Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada tuhan, natur itulah yang tertinggi.
Aliran naturalism berintikan spekulasi, mungkin ada tuhan mungkin juga tidak ada tuhan.
 Bagi yang percaya tuhan, Tuhan itulah kekuaaan tertinggi.Manusia adalah mahluk ciptaan tuhan . Karena itu manusai mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama ada dua macam,yaitu :
1.      Ajaran agama dogmatis, yang disampaikan oleh tuhan melalui nabi-nabi.
2.      Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebaagi hasil pemikiran manusia, sifatnya relative (terbatas).

            Apabila aliran naturalism inii dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan itu berasal dari tuhan.

(b)  Aliran intelektualisme

Dasar aliran ini adalah logika/akal manusia. Manusia mengutamakan akal
Denganakal manusia berpikir. Akal berasal dari Bahasa Arab, artinya kalbu, yang berpusat dihati, sehingga timbul istilah “ hati nurani ”, artintya daya rasa. Di Barat hati nurani ini menipis, justru yang menonjol adalah akal yaitu logika berpikir.
            Apabila aliran ini dihubungkan dngan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi  oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal itulah yang baik.
(c)   Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga kekuatan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari tuhan, percaya adanya tuhan sebagai dasar keyakinan. Itu kekuatan gaib dari tuhan dan akal.
Apabila kita kaji maka antara dua pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok. Pandangan hidup sosialisme menekankan pada logika berpikir kolektif . Sedangkan pandangan hidup sosialisme religious menekankan pada logika berpikir kolektif individual.


           

          Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimana bentuknya. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan lainnya.
            Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang  baik itu sebagai berikut :
(1)   Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.

(2)   Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti.. Mengerti disini dimaksudkan mengerti pandangan hidup itu sendiri. Mengerti pada pandangan hidup memegang peranan penting. Karena dengan mengerti ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat pada pandangan hidup.
(3)   Menghayati
Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan  benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Dengan kata lain langkah mengenai mengerti dan menghayati ini ada siakp penerimaan dan hal lain merupakan langkah yang menentukan langkah selanjutnya.
(4)   Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusian maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita yakini itu.
Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.        

(5)   Mengabdi
Pengabdian merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati  dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
Jadi jika kita sudah mengenal, mengerti, menghayati dan meyakini pandangann hidup ini, maka selayaknya disertai dengan pengabdian.

(6)   Mengamankan
Mungkin sudah sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup  lalu ada orang lainyang menganggu dan atau menyalahkannya tentu dia tidak menerimadan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan.
Proses pengamanan ini merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu ada proses mengamankan ini. Langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi  segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.